30 Mei 2022 Kegiatan Kami

Kabar dari AAI Sulawesi Selatan

Oleh: Tim Kerabat

pengda

oleh Ahmad Ismail (AAI Sulawesi Selatan)

Dalam banyak perbincangan, AAI Sulawesi Selatan (Sulsel) dianggap sebagai AAI pertama yang terbentuk sebelum kita mengenal AAI Pusat. Berdasarkan keterangan Prof. Pawennari Hijjang, MA. (Wakil Ketua AAI Pusat dan salah seorang yang memprakarsai AAI di Sulsel), AAI Sulsel adalah yang paling pertama mendaftarkan diri sebagai organisasi profesi berbadan hukum dan memiliki Akta Pendirian. Sejak saat itu, berbagai kegiatan dilaksanakan sebagai upaya untuk menjaring alumni-alumni Antropologi yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan hingga pada akhirnya AAI Sulsel menjadi bagian dari AAI Pusat yang secara khusus mengelola wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam 10 tahun terakhir, AAI Pengda Sulsel aktif dalam melakukan riset kolaborasi dengan beberapa mitra baik di wilayah Sulsel maupun di luar Sulsel. Misalnya dengan pemerintah daerah dengan program Penyusunan Profil Kabupaten Berbasis Budaya di Kabupaten Mimika, Papua, Penyusunan Profil Sekolah Sehat di Sulawesi Selatan, dan beberapa lagi lainnya. Kegiatan tersebut merupakan upaya AAI Sulsel untuk terlibat dalam berbagai program pembangunan di Indonesia. Bahkan sejak 3 tahun terakhir sejak UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, beberapa Pemda meminta secara

secara langsung kepada AAI Sulsel untuk Menyusun dokumen PPKD, diantaranya yang telah selesai ialah Kabupaten Soppeng, Sulsel; Kota Tarakan, Kaltim; Kabupaten Buton Utara, Sulteng; dan Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Saat ini yang masih dalam tahap pendampingan oleh AAI Sulsel adalah Kabupaten Takalar, Kabupaten Enrekang di Prov Sulsel, dan Kabupaten Polman di Prov Sulbar.

Saat ini, konsentrasi AAI Pengda Sulsel adalah membenahi internal organisasi. Fokus program pada kepengurusan AAI Sulsel ialah meningkatkan jumlah anggota yang telah memiliki registrasi yang menjadi tugas utama divis rekruitmen, mempertahankan dan meningkatkan kerjasama AAI pengda Sulsel dengan mitra lainnya, dan berupaya untuk membuat sarana publikasi baik berupa buku dan jurnal yang menjadi tugas utama divisi publikasi.

Tutup

Newsletter berkabar terbaru

Lihat
Berkabar